Perbedaan dan Persamaan Analgesik dan Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Definisi
Analgesik adalah kelompok obat yang digunakan untuk mengurangi atau meredakan rasa nyeri tanpa menyebabkan hilangnya kesadaran. Analgesik bekerja dengan memblokir sinyal rasa sakit dari saraf ke otak atau mengubah cara otak merespons sinyal tersebut.
Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS) adalah kelompok obat yang tidak hanya memiliki sifat analgesik, tetapi juga antiinflamasi dan antipiretik (penurun demam). OAINS mengurangi peradangan dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang terlibat dalam produksi prostaglandin, yaitu senyawa yang menyebabkan peradangan, nyeri, dan demam.
Jadi, dapat disimpulkan semua OAINS adalah analgesik, karena memiliki kemampuan untuk meredakan nyeri, namun tidak semua analgesik adalah OAINS, karena ada analgesik yang bekerja dengan mekanisme lain (misalnya opioid) dan tidak memiliki efek antiinflamasi.
Maka dapat kita ketahui dalam pengelompokan obat, dimana OAINS adalah subkelompok dari Analgesik.
Cara Kerja
Cara Kerja Analgesik: Analgesik bekerja dengan menghambat transmisi sinyal nyeri ke otak atau dengan mengubah persepsi otak terhadap rasa sakit. Contoh mekanisme kerja analgesik termasuk penghambatan sinyal saraf atau memblokir reseptor nyeri tertentu di otak.
Cara Kerja OAINS: OAINS bekerja dengan menghambat enzim siklooksigenase (COX), yang bertanggung jawab dalam sintesis prostaglandin. Prostaglandin adalah mediator kimia yang berperan dalam proses inflamasi, nyeri, dan demam. Dengan menghambat COX, OAINS mengurangi pembengkakan, peradangan, nyeri, dan demam.
Persamaan antara Analgesik dan OAINS
Baik analgesik maupun OAINS sama-sama digunakan untuk meredakan rasa sakit. Keduanya memiliki efek analgesik yang dapat membantu mengurangi nyeri ringan hingga sedang, seperti sakit kepala, sakit gigi, nyeri otot, dan nyeri akibat cedera.
Perbedaan antara Analgesik dan OAINS
Perbedaan utama antara analgesik dan OAINS terletak pada sifat antiinflamasinya. Analgesik seperti parasetamol hanya bekerja untuk meredakan nyeri dan demam tanpa mengurangi peradangan, sedangkan OAINS seperti ibuprofen dan aspirin tidak hanya meredakan nyeri, tetapi juga mengurangi peradangan dan demam.
Contoh Analgesik dan OAINS
Contoh Analgesik:
- Parasetamol (acetaminophen)
- Tramadol
- Morfin (analgesik opioid)
Contoh OAINS:
- Ibuprofen
- Aspirin
- Naproksen
- Diclofenac
Contoh Obat yang Merupakan Analgesik dan OAINS:
- Ibuprofen, obat ini sangat umum digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, serta mengurangi peradangan
- Aspirin, selain meredakan nyeri, aspirin juga memiliki efek antiinflamasi dan antipiretik.
- Naproksen, mirip dengan ibuprofen, naproxen juga memiliki efek analgesik dan antiinflamasi.
Contoh Obat yang Hanya Analgesik (Tanpa Sifat Antiinflamasi):
- Parasetamol (acetaminophen)
- Tramadol
- Morfin (opioid)
Tabel Perbandingan Analgesik dan OAINS
Aspek | Analgesik | OAINS |
---|---|---|
Sifat Utama | Meredakan nyeri tanpa mengurangi peradangan | Meredakan nyeri, peradangan, dan demam |
Mekanisme Kerja | Menghambat transmisi sinyal nyeri atau mengubah persepsi otak terhadap nyeri | Menghambat enzim COX yang terlibat dalam produksi prostaglandin |
Contoh Obat | Parasetamol, Tramadol, Morfin | Ibuprofen, Aspirin, Naproksen |
Efek Antiinflamasi | Tidak memiliki efek antiinflamasi | Memiliki efek antiinflamasi |
Efek Samping | Dosis tinggi bisa merusak hati (pada parasetamol), mual, pusing | Dapat menyebabkan iritasi lambung, risiko pendarahan, gangguan ginjal |